1. Grojogan Pletes

Untuk menuju lokasi ini bisa ditempuh dengan
berkendara roda dua bila rute yang dilalui dari dusun Petir, letaknya disebelah
utara dusun petir. Kalau rute di ambil dari dusun Karangasem kendaraan akan
berhenti di salah satu rumah warga sedangkan untuk naik keatasnya di tempuh
dengan berjalan kaki karena medan jalannya yang terjal. Plethes hanyalah salah
satu tempat alam terbuka di kecamatan Giriwoyo yang Indah, menarik juga
bermanfaat bagi lingkungan.
<LIHAT MAPS>
Gua Maria Sendang Ratu Kenyo Wonogiri terletak di
Paroki Santo Ignasius Danan, Giriwoyo, Jawa Tengah. Masyarakat setempat
mengenal tempat ini sebagai Sendang Growong (Gua yang memiliki ruangan besar di
sebelah dalamnya). Sebelum di jadikan tempat Ziarah Bunda Maria, Gua ini di
kenal angker, karena di yakini sebagai tempat tinggal “ Setan Besil “. Setan
itu berhasil di usir berkat doa Novena Sembilan Hari yang di lakukan oleh umat
Katolik setempat yang di pimpin oleh Petrus Suhirman, seorang atekis yang tinggal
di Dusun Ngampohan.
<LIHAT MAPS>
2. Sendang Ratu Kenya
Doa Rosario Sembilan Hari itu melibatkan 12 warga
lain yang sudah menjadi Katolik dan calon baptis. Yang sudah di baptis menjadi
Katolik adalah Petrus Suhirman, A.Y. Suratman, Y.B. Suwardi. Sisanya adalah
calon baptis (Saijo, Saijan, Jaino, Maino, Sayem, Marsinah, Minem, Soni dan
Sanem). Mereka berdoa selama sembilan hari berturut-turut pada jam yang sama
dan dengan cara yang sama pula.
3. Waduk Nawangan
Waduk Nawangan merupakan salah satu potensi wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Waduk ini teretak di Dusun Nawangan, Desa Platarejo, Giriwoyo, Wonogiri. Sekitar satu jam perjalanan dari kota Wonogiri. Secara geografis, waduk terletak di atas pegunungan dan dikelilingi hutan pinus dan jati yang masih asri. Pohon pinus masih dikelolah, pohonnya masih terus disadap sampai saat ini. Pengunjung yang ingin menikmati indahnya pemandangan Waduk Nawangan harus masuk sekitar 2 KM dari jalan raya Batu-Giribelah. Namun jangan khawatir, akses jalan menuju waduk ini sudah baik, semua kendaraan bisa masuk sampai daerah waduk.
Pembangunan waduk ini atas prakarsa dari Presiden Soeharto dan diresmikan sendiri oleh beliau pada 1 Juli 1976. Fungsi utama dibangunnya waduk ini sebagai sarana irigasi dan pengairan sawah yang ada di sekitarnya. Fungsi tersebut masih berlaku sampai saat ini, dimana pengairan sawah-sawah di sekitarnya bergantung pada waduk ini. Dengan adanya waduk ini, warga, setidaknya dua desa, bisa menggantungkan hidupnya pada pertanian. Di sekitar waduk terdapat perkebunan pohon pinus yang dikelola oleh dinas terkait (dephut setempat). Perkebunan tersebut sampai saat ini masih dikelola. Pohonnya masih berproduksi. Secara berkala masih disadap. Menurut obrolan saya dengan petugas yang menyadap (lupa namanya) getahnya dikumpulkan dan nantinya dijual ke kota, biasanya Semarang. Nantinya bisa jadi bahan baku parfum, sabun, dll.
4. Goa Lawa Platar

Goa Platar juga
mengeluarkan sumber mata air yang mengalir. Air ini kemudian digunakan warga
sekitar untuk keperluan sehari-hari. Di sekitar goa juga dibangun padusan untuk
keperluan mandi dan mencuci warga sekitar.
Goa ini dikenal goa yang
angker. Di depat pintu masuk goa terdapat pohon beringin yang besar seolah
menambah keangkeran goa ini. Menurut mas Prapto (warga sekitar). Goa Platar
merupakan tempat berkumpulnya makhluk tidak kasat mata. Goa Platar belum banyak
dikenal karena ‘penghuninya’ belum membuka tempat tersebut tapi suatu saat akan
di buka juga kalau sudah waktunya.
Lokasi Wisata ini tidak jauh dari wisata waduk nawangan.
KEMBALI